TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG, SEMOGA BERMANFAAT...

Senin, 29 Mei 2017

HUKUM MENDENGARKAN MUSIK DALAM ISLAM

Tidak ada komentar:


Dr. Zakir Naik


Penanya:
"Terkait hukum musik, banyak muslim yang membolehkan musik. Bisakah anda bahas bagaimana Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam menjelaskan tentang musik?"

Dr. Zakir Naik:


Ada banyak pendapat yang mengupas hukum musik apakah boleh atau tidak. Dalam Al-Qur'an tidak ada ayat yang melarang musik secara tegas, tetapi ada isyarat. Allah berfirman dalam surah Luqman ayat 6: 

"Dan diantara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah Subhana wata'ala tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan" . (QS. Luqman: 6)

Berdasarkan ayat diatas,banyak ahli tafsir (termasuk penafsiran sahabat Ibnu Mas'ud) mengatakan perkataan yang tidak berguna (lahwal hadits) ini maksudnya adalah nyanyian dan alat musik.

Terkait larangan Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam tentang muski, bisa kita dapatkan dalam beberapa hadits. Jika telah jelas ada larangan dari Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam maka tidak ada lagi keraguan akan keharamannya, Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda (hadits shahih Bukhari vol 7 no 5590) :


"Sungguh, benar-benar akan ada di kalangan ummatku sekelompok orang yang menghalalkan zina, sutera, khamr dan alat musik." 

Hadits diatas menyebutkan bahwa kelak akan ada yang menghalalkan beberapa hal ini. Dan kita sudah tahu bahwa khamr hukumnya haram, kita sudah tahu zina itu haram dan sutra haram dipakai untuk kaum laki-laki. Karena alat musik disebutkan bersama dengan hal-hal yang haram tadi,  itu artinya Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam mengharamkannya. Tapi ada sebagian orang yang tetap menghalalkannya. Kita tahu ada beberapa ulama kontemporer yang membolehkan. Dari hadits ini secara jelas mengatakan bahwa alat musik itu haram.


Tapi ada hadits shohih lainnya yang membolehkan alat musik tertentu, yaitu duff (rebana). Jika kita melihat hadits ( Shohih Bukhari vol 5 no 4001 ), Ketika Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam menghadiri acara pernikahan, beliau datang dan berkumpul bersama sahabatnnya, kemudian datang dua orang anak kecil perempuan yang memainkan rebana. Mereka menyebutkan kebaikan-kebaikan para sahabat yang telah wafat di medan jihad (dalam perang Badar), ketika salah satunya menyanjung Nabi shallallahu'alahi wasallam (mengatakan Rasulullah mengetahui hari esok). Rasulullah berkata:

 "Tinggalkan ucapan tersebut, ucapkan saja yang tadi  kau katakan." 

Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam tidak melarang mereka memainkan rebana. 

Dalam hadits lain ( shahih Bukhari vol 2 no 987 ), hadits ini diberitakan oleh Aisyah radhiyallahu'anha. Aisyah berkata bahwa ada dua orang anak perempuan yang bermain rebana sambil bernyanyi. Ketika Abu Bakar radhiallahu anhu melihatnya, beliau menyuruh mereka berhenti. Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam berkata kepada Abu Bakar: 

"Biarkanlah mereka melakukannya karena sesungguhnya ini adalah hari raya."

Hadits yang lain dari ( at-Tirmidzi no 3690 ), ada seseorang yang berkata kepada Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam: 

"Aku telah bernadzar kepada Allah, jika anda (Rasulullah) kembali dalam keadaan selamat, aku berjanji akan memainkan rebana." Rasulullah menjawab, "Jika engkau telah bernadzar maka lakukanlah, jika belum maka jangan engkau lakukan."


Dari semua hadits tersebut mengindikasikan bahwa alat musik secara umum haram, kecuali rebana, maka Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam membolehkannya dalam situasi tertentu.



Syaikh Utsaimin berkata: Menabuh duff (rebana) pada hari-hari reseprsi pernikahan itu boleh atau sunnah, jika hal itu dilakukan dalam rangka l'lanunnikah (menyiarkan pernikahan). Menabuh duff yang dimaksud adalah alat yang dikenal dengan nama rebana yatu yang tertutup satu bagian saja. Karena yang tertutup dua bagian (lubangnya) disebut thablu (gendang), yang ini tidak boleh karena tergolong alat musik sedangan semua alat musik hukumnya haram kecuali ada dalil yang mengecualikannya yaitu sepert rebana untuk pesta pernikahan.
(Al-Fatawa Asy-Syariyyah Fi Al-Masa'il Al-Ashriyyah min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, Penyusun Khalid Al-Juraisy)

Demikian semoga bermanfaat.

Wallahu A'lam



HADIS 5 : SELURUH DUNIA DATANG MENGERUMUNI DUNIA ISLAM

Tidak ada komentar:



Daripada Tsauban r.a. berkata : Rasulullah saw. bersabda: 

"Hampir tiba suatu masa dimana bangsa-bangsa dan seluruh dunia akan datang mengerumuni kaum bagaikan orang-orang yang hendak makan, mengrumuni talam hidangan mereka". 

Maka salah seorang sahabat bertanya:

"Apakah dari karana kami  sedikit pada hari itu?". Nabi saw. menjawab, "Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut waktu gerun terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan mencampakan pada hati kamu penyakit 'wahan".

Seorang sahabat bertanya:

"Apakah wahan itu hai Rasulullah?".

Nabi kita menjawab:

"Cinta pada dunia dan takut pada mati"

(Riwayat Abu Daud)

Keterangan :

Memang benar apa yang di sabdakan oleh Rasulullah saw. keadaan umat islam pada hari ini, menggambarkan kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw. Umat islam walaupun mereka mempunyai bilangn yang banyak, yaitu +- 1,000 juta (1/5 penuduk dunia),tetapi mereka selalu di persendakan dan menjadi permainan bangsa-bangsa lain.

Mereka ditindas, di injak-injak, disakiti dibunuh dan sebagainya. Bangsa-bangsa dari seluruh dunia walupun berbeda-beda agama, mereka bersatu untuk melawan dan melumpuhkan kekuatanya.

Sebenarnya segala kekalahan kaum muslimin adalah berpanca dari dalam diri kaum muslimin itu sendiri. yaitu dari penyakit "wahan" yang merupakan penyakit campuran dari dua unsur yang selalu wujud dalam bentuk kembar dua, yaitu "Cinta dunia"  dan "Takut mati".

Kedua-dua penyakit ini tidak dapat dipisahkan."Cinta dunia" bermakna tamak, rakus, bakhil dan tidak mau mendermakan harta di jalan Allah swt.
Manakala "Takut mati" pula bermakna leka dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persiapan untuk menghadapi negeri akhirat dan tudak ada perasaan untuk berkorban dengan diri dan jiwa dalam memperjuangka di jalan Allah swt.

Kita berdoa agar Allah swt. menurunkan mushrahNya kepada kaum muslimin dan memberikan kepada mereka kejayaan di dunia dan di akhirat.


Wallahu A'lam

Jumat, 26 Mei 2017

HUKUM TENTANG PACARAN

Tidak ada komentar:


Gambar Ilustrasi


Sebenarnya hasrat mencintai lawan jenis itu merupakan karunia Allah SWT yang diberikan kepada manusia. Hasrat itu berasal dari naluri melanjutkan keturunan. Jadi hasrat cinta mencintai itu normal dan fitrah manusia. Namun Allah memberikan rambu dan aturan bagaimana menyalurkan hasrat tersebut.

Penyaluran cinta ini diatur oleh Allah bukan untuk mengekang manusia. Namun, sebaliknya agar manusia mampu menyalurkan cinta itu dengan cara yang baik, tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain dan agar hubungan cinta itu tetap suci.

Tahu sendirikan, jika cinta kepada lawan jenis bisa hanya didorong oleh hawa nafsu. Sedangkan hawa nafsu manusia biasanya hanya mementingkan kenikmatan sesaat, membutakan hati dan akal pikiran. Sehingga potensi besar bisa merusak arti cinta sebenarnya jika cinta hanya mengikuti kehendak nafsu.


Sebenarnya sebelum melangkah kepada hadits tentang pacaran, di dalam ayat Alquran sebenarnya kita bisa temui ayat perintah untuk menghindari aktivitas pacaran. Allah SWT berfirman:

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’ [17] : 32).

Ayat diatas secara langsung menyatakan pelarangan untuk mendekati zina. Ya, aktivitas yang mendekati zina saja sudah dilarang.Dan anda sudah tahu dan paham, dalam berpacaran sudah mendekati aktivitas zina, yakni berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, berdua-duaan, bermesraan dan lain sebagainya.

Terus ada yang berkilah dan berkelit, jika tidak melakukan hal itu berarti boleh dong pacaran. Hmm... ada baiknya anda perhatikan juga ayat lain dalam Al-Qur'an, misalnya firman Allah SWT berikut ini:

"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An Nur: 30).

Ayat di atas malah memerintahkan kita untuk saling menjaga pandangan kepada lawan jenis. Menjaga pandangan itu tidak lain adalah tidak saling memandang dengan lawan jenis yang bisa menimbulkan hasrat apalagi jika  hanya didorong dengan hawa nafsu.

Tidak sampai disitu juga ternyata, setelah ayat di atas disambung lagi :


“Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : “Hendaklah mereka menundukkan pandangannya, dan kemaluannya” (QS. An Nuur [24] : 31).

Maksud menundukkan pandangan disini adalah perintah Allah Ta’ala kepada hamba-Nya yang beriman untuk menundukkan pandangan mereka dari hal-hal yang haram. Janganlah mereka melihat kecuali pada apa yang dihalalkan bagi mereka untuk dilihat.


◊ Hadits Tentang Pacaran


Setelah kita tahu tentang ayat Alquran larangan pacaran, berikut disimak pula hadits yang melarang pacaran.

*Pertama, tentang ragam macam zina.


Termasuk zina mata dengan memandang lawan jenis, zina lidah dengan rayuan gombal, zina hati dengan mengharap dan menginginkan.


Dari Ibnu Abbas r.a. dikatakan: Tidak ada yang kuperhitungkan lebih menjelaskan tentang dosa-dosa kecil daripada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Allah telah menentukan bagi anak Adam bagiannya dari zina yang pasti dia lakukan. Zinanya mata adalah melihat [dengan syahwat], zinanya lidah adalah mengucapkan [dengan syahwat], zinanya hati adalah mengharap dan menginginkan [pemenuhan nafsu syahwat], maka farji (kemaluan) yang membenarkan atau mendustakannya.” (HR. Bukhari & Muslim).

*Kedua, larangan berduaan.

“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya syaithan adalah orang ketiga di antara mereka berdua kecuali apabila bersama mahromnya". (HR. Ahmad no. 15734. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan hadits ini shohih ligoirihi).

*Ketiga, larangan pandang memandang dengan lawan jenis

“Wahai Ali, janganlah engkau meneruskan pandangan haram (yang tidak sengaja) dengan pandangan yang lain. Karena pandangan yang pertama mubah untukmu. Namun yang kedua adalah haram” (HR. Abu Dawud , At-Tirmidzi dan dihasankan oleh Al-Albani).

Dari Jarir bin Abdullah r.a. dikatakan: “Aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang memandang [lawan-jenis] yang [membangkitkan syahwat] tanpa disengaja. Lalu beliau memerintahkan aku mengalihkan pandanganku.” (HR. Muslim).

Inilah hadits tentang pacaran menurut Islam. Tentu setelah tahu ini, maka tidak ada model contoh pacaran dalam Islam, kecuali dilakukan setelah menikah. Semoga uraian ini bermanfaat dan bisa dihindari larangan tersebut.

Wallahu A'lam



Sumber : ( Bicara Wanita )




HADIS 4 : ILMU AGAMA AKAN BERANSUR-ANSUR HILANG

Tidak ada komentar:


Buku


Daripada Abdullah bin Amr bin 'ash r.a berkata aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:

"Bahwasanya  Allah swt. tidak mencabut (menghilangkan) akan ilmu itu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah swt. menghilangkan ilmu itu dengan mematikan alim ulama.Maka apabila sudah di tiadakan alim ulama, orang ramai akan memilih orang - orang yang jahil sebagai pemimpin mereka. Maka apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan, mereka sesat dan menyesatkan orang lain". (H.R Muslim)


Keterangan :

Sekarang ini alim ulama sudah berkurang. satu persatu pergi meninggalkan kita. kalau pribahasa melayu mengatakan, "Patah tumbuh, hilang berganti". Pribahasa ini tidak tepat berlaku pada alim ulama. Mereka patah payah tumbuh, hilang payah berganti. sampailah suatu saat nanti permukaan bumi ini akan kosong dari Ulama. 

Maka pada saat itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia ini. Alam pennuh dengan kesesatan , manusia telah kehilangan nilai dan pegangan hidup. sebenarnya alim Ulamalah yang memberikan makna dan arti pada kehidupan manusia di permuaan bumi ini.Maka apabila telah pupus alim ulama, hilanglah segala sesuatu yang bernilai.

Di akhir-akhir ini kita telah melihat gejala-gejala yang menunjukan hampirnya zaman yang dinyatakan Rasulullah saw. tadi. Dimana bilangan alim Ulama hanya tinggal sedikit,dan usaha untuk melahirkanya pula tidak mendapat perhatian yang sewajarnya.

Pondok-pondok dan sekolah-sekolah agama kurang mendapat perhatian daripada cerdik pandai.Mereka banyak mengutamakan pengajian-pengajian dibidang urusan keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda dunia.

Inilah realiti masyarakat kita di hari ini.Oleh itu perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya.


Allahu A'lam

Senin, 08 Mei 2017

HADIST 3 : PENYAKIT UMAT-UMAT DAHULU

Tidak ada komentar:

Daripada Abu Hurairah r.a berkata : Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: 
"Umatku akan ditimpa penyakit-penyakit yang pernah menimpa umat-umat dahulu". 

Sahabat bertanya, "apakah penyakit-penyakit yang menimpa umat-umat terdahulu itu?".

Nabi saw. menjawab, "Penyakit-penyakit itu ialah (1)Terlalu mewah, (2)Terlalu banyak seronok, (3)Menghimpun harta sebanyak mungkin, (4)Tipu menipu dalam merebut harta benda dunia, (5)Saling memarahi, (6)Hasut menghasut sehingga jadi zalim menzalimi".
(Riwayat Hakim)


Keterangan :

Penyakit - penyakit yang disebutkan Rasulullah saw. tadi telah banyak kita lihat di kalangan kaum mislimin di hari ini.Di sana sini kita melihat penyakit ini merebak dan menjalar dalam masyarakat dengan ganasnya.Dunia islam dilanda krisis rohani yang sangat tajam dan meruncing.

Dengan kekosongan rohani itulah mereka terpaksa mencari dan menimbun harta benda sebnyak-banyaknya untuk memuaskan hawa nafsu. Maka apabila hawa nafsu di perturutkan tentunya mereka terpaksa menggunakan segala macam cara dan tipu helah. Disaat itu hilanglah nilai - nilai akhlak dan yang wujud hanyalah kecurangan, khianat, hasud-menghasud dan sebagainya.

Marilah kita merenung tentenag hadis ini, Dan marilah kita bermuhasabah!

Wallahu a'lam

HADIST 2 : GOLONGAN YANG SENANTIASA MENANG

Tidak ada komentar:







Daripada Mughirah bin Syu'bah r.a. berkata : Rasulullah saw. bersabda:

"Senantiasa di kalangan kamu ada golongan  yang berjaya (dalam perjuangan mereka) sehingga suatu saat sampailah suatu saat  yang di kehendaki Allah swt.mereka senantiasa berjaya". (Riwayat Bukhari)


Keterangan :

Allah swt. telah menjadikan umat islam ini umat yang terakhir sekali.Oleh itu Allah swt. berjanji telah memelihara kitabnya (Al-Qur'an) dan memastikan lahirnya genrasi demi generasi yang akan memikul tugas dakwah hingga tetap wujud golongan mukminin di permukaan bumi ini.

Kalau kita meneliti sejarah umat islam mulai dari zaman permulaan penyebarannya hingga hari ini, kita akan mendapati bahwa umat islam telah teruju sepanjang sejarah dengan ujian yang berat.

Ujian itu bermula dari golongan musyrikin di Mekah dan munafiqin, yahudi, nasrani di madinah.Seterusnya gerakan riddah majusi yang berselimutkan islam, golongan bathiniyah pengaruh falsafah dan pemikiran yunani, serangan bangsa Moghul dan bangsa Tatar yang menghancurkan tamaddun Baghdad dan pertengahan abd keenam Hijriyah.

Begitupula halnya dengan penyambelihan beramai - ramai terhadap kaum mislimin ketika berlahkunya kejatuhan kerajaan islam di Andalus (Spanyol) dan seterusnya disambung oleh pengaruh - pengaruh imperalis barat terhadap dunia islam gerakan Zionis yahudi dan missionari nasrani yang mempunyai alatan dan kemudahan yang banyak dan seterusnya serangan di segi pemikiran, kebudayaan dan sebagainya.

Walaupun ujian yang sangat dahsyat melanda umat islam di sepanjang sejarah, namun mereka masih wujud dan masih mempunyai identiti dan peranan yang hebat didalam peta dunia di hari ini.

Walaupun hari ini ada di kalangan umat islam yang tidak mengambil berat tentang agama mereka, tetapi masih ada golongan yang bersungguh-sungguh untuk mempelajari agama dan memperjuangkannya.

Walaupun ramai dikalangan umat islam yang telah hancur moral dan akhlaknya, tetapi masih ada lagi golongan yang berakhlak tinggi dan berpekerti luhur.Walaupun syi'ar - syi'ar islam di injak-injak  di sebagian tempat, tetapi di tempat lain syi'ar - syi'ar islam masih lagi gagah dan teguh, walaupun aktivis-aktivis islam ditindas di suatu tempat tetapi di tempat lain mereka akan disanjung dan dihormati.

Begitulah seterusnya umat islam tidak akan lenyap dari permukaan bumi ini, hinggalah sampaipada masa yang di kehendaki Allah swt. Maka pada saat itu Allah swt. akan mematikan semua orang-orang islam dengan tiupan angin yang mematikan setiap jiwa yang beiman dan yang tinggal setelah itu adalah orang-orang yang jahat atau kafir,maka pada saat itulah akan berlaku hari kiamat.

Wallahu a'lam

Senin, 01 Mei 2017

HADIS 1 : KENAPA DUNIA ISLAM MENJADI SASARAN PERMUSUHAN

Tidak ada komentar:

Daripada Ummul Mu'minin, Zainab binti Jahsy (Isteri Rasulullaah saw.) beliau berkata :

"(Pada suatu hari) Rasulullah saw. masuk kedalam rumahnya dengan keadaan cemas
sambil bersabda, La ilaha illallah, celaka (binasa) bagi bangsa arab dari kejahatan           (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari ini telah terbuka dari dinding Ya'jud dan Ma'juj seperti ini", dan Baginda menemukan ujung jari dan ujung jari sebelahnya
(jari telunjuk) yang dengan itu mengisyaratkan seperti bulatan.


Saya (Zainab binti Jahsy) lalu bertanya :
"Ya Rasulullah! apakah kami akan binasa sedangkan dikalangan kami masih ada orang - orang yang shaleh?".Lalu Nabi saw bersabda "Ya, jikalau kejahatan sudah terlalu banyak".

(Riwayat Bukhori & Muslim)

Keterangan :

Hadis diatas menerangkan bahwa apabila disuatu tempat atau negeri sudah terlampau banyak kejahatan, kemungkaran dan kefasiqan, maka kebinasaan akan menimpa semua orang yang berada di tempat itu. Tidak hanya kepada orang jahat sahaja, tetapi orang orang yang shaleh juga akan dibinasakan, walaupun masing - masing di hari kiamat akan diperhitungkan mengikut amalan yang telah diperhitungkan.

Oleh itu, sekgala macam kemungkaran dan kefasiqan hendaklah segera di basmikan,
dan segala kemaksiatan segera di musnahkan supaya tidakterjadi malapetaka yang bukan sahaja akan menimpa orang orang yang melakukan kemungkaran dan kejahatan tersebut.

Dalam hadis diatas walupun disebutkan secara khusus tentang bangsa arab tetapi yang di maksudkan adalah seluruh bangsa yang ada di dunia ini. Tujuan disebutkan bangsa arab secara khusus adalah Karena Nabi saw berasal dari kalangan mereka dan yang menerima islam pada masa permulaan penebaran  adalah kebanyakan dari kalangan bangsa arab dan sedikit sekali dari kalangan bangsa lain.

Begitu pula dalam masalah yang berkaitan dengan maju-mundurnya umat islam adalah banyak bergantung pada bangsa arab itu sendiri.selain dari pada itu bahasa resmi islam adalah bahasa arab.

Kemudian Ya'juj & Ma'juj pula adalah dua bangsa (dari keturunan Nabi Adam as.) yang dahulunya banyak membuat kerosakan di permukaan bumi ini lalu batas daerah dan kediaman mereka ditutup oleh Zul Qarnain dan pengikut-pengikutnya dengan campuran besi dan tembaga maka dengan itu mereka tidak dapat keluar sehinggalah hampir tibnya hari kiamat.

Maka pada masa itu dinding yang kuat tadi akan hancur dan keluarlah kedua-dua bangsa ini dari kediaman mereka, lalu menbuat kerosakan di muka bumi ini. Apa bila ini terjadi ia menandakan bahwa hari kiamat sudah dekat sekali tibanya.


Wallahu a'lam bishawab

HUKUM TENTANG PACARAN

 
back to top